Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terintegrasi (SIMRST) adalah
 sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur 
proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, 
pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.  Sistem
 Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung 
yang sangat penting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk operasional 
rumah sakit
Berbagai
 pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi 
konvensional menunjukan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba 
akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun kurangnya 
dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.
A. Beberapa Kasus
        Pada
 sistem administrasi konvensional, pencatatan pendapatan perawatan 
dibuat pada saat pasien akan membayar tagihannya atau pada saat pasien 
akan keluar dari rumah sakit, bukan pada saat tindakan perawatan 
dilakukan. Pencatatan tersebut dilakukan oleh 
masing-masing bangsal/ruangan yang memungkinkan adanya unsur 
subyektifitas dimana seorang kepala ruangan berwenang untuk mengestimasi
 sendiri tingkat kemampuan pasien dan berapa tindakan perawatan ataupun 
obat-obatan yang tidak ditagihkan ke pasien. Kondisi
 pemberian potongan di masing-masing ruangan ini jelas akan menimbulkan 
akibat yang kurang baik, dimana pendapatan rumah sakit menjadi berkurang
 dan insentif untuk jasa medis dipotong secara sepihak yang pada 
akhirnya akan menimbulkan standar ganda perawatan.
B. Solusi
        Dalam
 sistem informasi manajemen rumah sakit ini, fungsi dari bagian 
perawatan lebih dikonsentrasikan pada pelayanan perawatan/jasa medis 
secara profesional, fungsi penagihan dilakukan oleh bagian keuangan 
sedangkan pemberian potongan menjadi wewenang direksi.
Para
 tenaga medis tidak perlu memikirkan kemampuan finansial pasien dan 
tidak membeda-bedakan pelayanan kepada pasien karena tenaga medis akan 
diberi insentif yang sama untuk tindakan yang sama, tidak tergantung 
kepada siapa pelayanan medis tersebut diberikan. Pola
 tersebut terbukti mempengaruhi secara positif kinerja para tenaga medis
 yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara 
keseluruhan.
Tindakan
 perawatan langsung dicatat pada komputer yang terintegrasi dengan 
bagian keuangan sehingga menutup kemungkinan terjadinya manipulasi data 
disaat pasien akan membayar biaya perawatan. Tanpa mengurangi misi 
sosial, pemberian diskon maupun subsidi perawatan pada dasarnya adalah 
pengurangan keuntungan rumah sakit dan hal ini adalah wewenang direksi 
yang melalui sistem informasi ini dapat secara cepat mengetahui posisi 
keuangan rumah sakit.
Contoh
 diatas merupakan sebagian dari kemampuan sistem informasi manajemen 
rumah sakit dari Kami, disamping keuntungan lain seperti pencatatan 
medical record yang terintegrasi, kecepatan pelayanan administratif, 
sistem inventory control yang baik, fungsi financial yang tepat, serta 
pembuatan laporan-laporan baik keuangan, perawatan, dll secara cepat dan
 akurat.
C. Manfaat
a. Manfaat Umum
Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
· Efisiensi
· Kemudahan
· Standard praktek kedokteran yang baik dan benar
· Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
· Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan
· Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit
· Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
· Meningkatkan
 akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara 
lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar Farmasi, JAMKESMAS, JAMSOSTEK, ASKES, Instansi / Perusahaan pemberi jaminan kesehatan bagi karyawannya,  dll
· Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit:
1. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya;
a. Fungsi Pelayanan dan Informasi
b. Fungsi Perawatan (medical care)
c. Fungsi Penunjang/Supporting
d. Fungsi Administrasi dan Keuangan
e. Fungsi Pengawasan, dll
2. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam rumah sakit. Contoh: 
a. Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat mengetahui secara real time pasien yang mendaftar di bag Registrasi.
b. Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
c. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Apotik/Farmasi dalam hal Resep Online dan informasi lainnya.
d. Koordinasi
 antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Laboratorium, 
Radiologi, IBS, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya
· Meningkatkan pendapatan rumah sakit.
b. Manfaat Operasional
1) Kecepatan
Manfaat
 yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan 
adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika 
dengan sistem manual pengerjaaan tagihan kepada mitra/pihak ke-3, 
misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani, 
dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat. Pada awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa. Namun
 ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan 
akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak 
dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.
2) Akurasi
Hal
 lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan 
sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun 
sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan 
laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS
 juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi
 tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada hari yang
 sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan peringatan
 jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini 
menjaga agar user lebih teliti.
3) Integrasi
Hal
 lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah 
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien 
harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup 
sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban 
kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah ini merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
4) Peningkatan pelayanan
Pengaruh
 SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya 
pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan
 administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama 
juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup 
akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka.
5) Peningkatan Efisiensi
Bila
 sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang beban 
pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi
 bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih 
kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu, 
karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan 
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh, 
sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.
Tanpa SIM, perawat harus memasukan data asuhan keperawatan secara berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi dengan menggunakan SIM Manajemen Keperawatan,
 perawat hanya tinggal memasukan data diagnosa penyakit pasien, dan 
komputer yang akan mencetak laporan SAK untuk ditanda-tangani perawat.
6) Kemudahan pelaporan
Pekerjaan
 pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. 
Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan 
menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan 
tersebut. Pegawai
 RS yang selama ini lebih banyak bertugas untuk menyusun laporan 
(Clerikal) sekarang dapat ditingkatkan menjadi petugas verifikasi dan 
menganalisa laporan yang dihasilkan oleh SIMRS.
c. Manfaat Manajerial
1) Kecepatan mengambil keputusan
Dengan
 sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan 
informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang 
dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu 
(harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum 
tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan 
SIM, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat 
membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita 
dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping tentu saja berkurangnya waktu untuk mengambil keputusan.
2) Akurasi dan kecepatan Identifikasi masalah
Karena
 laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke 
hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak 
normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi 
masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau 
penanggulangannya dapat segera disusun.
3) Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan
 dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi 
ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS 
mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan 
menyajikan kecenderungan datanya kepada kita. Ini tentu saja semakin 
menajamkan strategi yang kita susun.
d. Manfaat Organisasi
1) Budaya Kerja
Karena
 SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik 
ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya
 menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal
 ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. 
Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang 
akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat memasukkan layanan 
kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak mungkin menerima pembayaran 
dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan 
pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan
 trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga 
pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu 
Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter 
dan perawat dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di SIM, maka 
dokter ataupun perawat yang berkepentingan dengan data tersebut otomatis menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali data yang salah atau terlambat dimasukkan. 
2) Transparansi
SIMRS Terintegrasi dirancang
 menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang digunakan oleh
 seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data 
tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau 
mengubah tarif yang ada, data yang mereka masukkan hanya layanan yang 
diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal
 lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian 
yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang 
dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak 
langsung juga turut mengawasi proses tersebut.
3) Koordinasi antar unit (Team working)
Karena
 seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik 
unit layanan yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik 
keuangan yang digunakan secara intensif oleh medrec, maka ketika terjadi
 perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan 
mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak
 dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.
4) Pemahaman sistem
Apabila
 dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau
 perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya 
SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini karena seringkali 
untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan 
berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha 
mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang 
disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di 
rumah sakit tersebut bekerja.
5) Mengurangi biaya administrasi
Seringkali
 orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi 
meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, 
jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas 
kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa cukup 
dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. 
Hal ini menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit. Pemanfaatan
 SIMRS haruslah menjadi kepentingan semua tingkatan manajemen dalam 
Rumah Sakit, oleh karena itu, pemanfaatan SIMRS Terintegrasi hendaknya 
menjadi perhatian bagi semua pihak agar semua manfaat penggunaan SIMRS 
dapat tercapai secara optimal.
D. Summary
- Sistem Informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
- Sistem Informasi dapat menjaga standar praktek medis yang baik dan benar.
- Sistem Informasi dapat menjadi alat koordinasi yang sangat efektif.
- Sistem Informasi dapat menjadi fungsi kontrol yang konsisten.
- Sistem Informasi dapat meningkatkan Pendapatan- Source: http://www.simrst.com/tentangsimrs.html
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar