Jika memiliki rumah dengan taman yang ekstraluas, tentu sulit jika kita ingin merapikan rumput yang sudah panjang hanya dengan gunting rumput. Butuh waktu yang sangat lama untuk memotongnya. Bahkan, bisa jadi tangan kita pun terluka karena gunting tersebut. Maka, demi menghemat tenaga dan waktu, Anda dapat memotongnya dengan mesin pemotong rumput. Praktis dan tak perlu tenaga ekstra. Karena itu, penggunaan mesin pemotong rumput kini sudah lazim dipakai di mana-mana.
Tapi, tahukah Anda, bahwa manfaat dan kemudahan mesin pemotong rumput ini ternyata diilhami dari mesin pemotong pakaian? Adalah seorang insinyur, Edwin Beard Budding, yang mendapat inspirasi dari mesin potong pakaian, untuk membuat mesin pemotong rumput ini.
Pada tahun 1830, pria kelahiran Stroud, Gloucestershire, Inggris ini mendapatkan ide setelah memperhatikan mesin pemotong pakaian yang berbentuk silinder di sebuah pabrik pakaian lokal. Mesin tersebut menempel pada semacam papan untuk menghaluskan pakaian setelah ditenun. Edwin lantas berandai-andai jika konsep kerja mesin tersebut dapat diterapkan untuk memotong rumput. Ia berencana menggunakan mesin tersebut untuk dapat ditempelkan pada roda yang berpisau. Nantinya, pisau ini akan digerakkan mesin tersebut untuk meratakan permukaan rumput.
Tidak lama setelah penemuannya, Edwin bersama insinyur lokal John Ferrabee membangun sebuah pabrik mesin pemotong rumput di Stroud. Kini, model pertama mesin tersebut dapat Anda lihat di Museum Stroud, museum ilmiah London, dan Museum Milton Kyenes.
Jika Edwin menemukan mesin ini berkat kecermatannya melihat cara kerja suatu mesin, maka--bisa jadi--jika kita sering memperhatikan hal-hal kecil, suatu kali bisa juga menjadi alat lain yang juga bermanfaat
Source : http://andriewongso.com
1 komentar:
assalaamu'alaikum wr.wb
sedikit mengomentari komentar anda pada artikel "Cerita di balik S.!.N.G.K.O.N.G" pada blog mas Ardit.
saya juga sudah membaca artikel tersebut.mungkin juga ada benarnya artikel 9 kebohongan global warming.tapi dari sudut pandang yang lain menunjukkan bahwa apa yang terjadi tidak selalu seperti teori yang ada.seperti contoh, untuk apa terlalu banyak CO2 tetapi dengan jumlah pepohonan yang semakin berkurang,maka tingkat keseimbangan antara kebutuhan pepohonan dan hasil emisi CO2 sangat tidak seimbang.
munkin juga teori global warming tidak sepenuhnya benar(meskipun saya meyakininya hampir sepenuhnya). tapi bukankah apa yang diajarkan dalam sikap melawan pemanasan global semuanya mengarah kepada hal-hal yang baik. kita diturunkan ke Bumi untuk menjaga bumi.itulah yang menjadi bahasan utama dari perlawanan kepada pemanasan global.mungkin ini bisa dijadikan bahan pertimbangan anda.terimakasih
wassalaamu'alaikum wr.wb
Posting Komentar