"Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat.Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan." Thomas A. Edison,

"Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka." Alexander Graham Bell,

09 Mei 2008

Ponsel (Handphone)


Telepon selular atau yang lebih dikenal dengan istilah ponsel sudah menjadi alat komunikasi utama bagi masyarakat. Mobilitas yang tinggi membuat ponsel menjadi alat komunikasi andalan. Anda dapat menghubungi seseorang, kapan pun, dan di mana pun dengan menggunakan ponsel. Tapi tahukah Anda, ternyata ponsel diciptakan dari sebuah perasaan ketidaknyamanan yang dialami seseorang?

Hal inilah yang terjadi pada sosok bernama Martin Cooper. Ia kurang puas karena tidak nyaman dengan telepon mobilnya. Ia merasa tak bisa bebas berkomunikasi saat bepergian jika tidak berada dalam mobilnya.

Martin Cooper merasa dirinya dan orang-orang pasti membutuhkan alat komunikasi yang lebih bersifat pribadi dan mudah dibawa. Karena masalah inilah, ia pun berupaya memutar otak untuk menciptakan alat komunikasi yang dapat ditenteng kemana-mana. Maka, melalui sejumlah penelitian dan berbagai usaha, ia mampu mewujudkan impiannya dengan membuat sebuah ponsel perdana di dunia. Waktu itu, ponsel rancangannya masih sebesar batu bata dengan kemampuan komunikasi sangat terbatas. Alat buatan Martin tersebut diuji coba pada tanggal 3 April 1973.

Alat tersebut memang dapat berfungsi dengan cukup baik. Namun, bentuknya yang sangat besar dan jangkauannya yang masih terbatas membuat ponsel karya Martin Cooper belum bisa segera dikenal banyak orang. Tetapi, setidaknya, rancangan awal yang diyakini sebagai ponsel pertama ini mampu membuka mata banyak orang untuk terus berkreasi menciptakan ponsel yang lebih teruji dan mumpuni, terutama agar bisa dibawa dengan mudah ke mana saja.

Sekali lagi, inilah sebuah bukti, bahwa jika kita mau, maka kita akan mampu menciptakan perubahan lebih baik atas segala masalah. Martin Cooper mungkin memang belum sempurna dengan karyanya, tapi setidaknya, ia membuktikan bahwa ia mampu melakukan sesuatu dengan impiannya.

Tidak ada komentar: