Seringkali saat menggoreng telur dengan penggorengan biasa, kita membutuhkan minyak goreng atau mentega agar telur tidak lengket di penggorengan. Untuk menghindari hal itu, biasanya orang akan menggunakan penggorengan dari bahan teflon yang antilengket. Dengan menggunakan penggorengan bahan teflon, memasak pun menjadi lebih mudah. Tapi tahukah Anda ternyata Teflon ditemukan secara tidak disengaja oleh Roy J. Plunkett?
Plunkett merupakan seorang ahli kimia yang bekerja di laboratorium DuPont's Jackson, New Jersey. Kala itu, Plunkett diberi tugas untuk meningkatkan kemampuan gas pendingin agar lebih baik. Saat melakukan riset, ia menggunakan gas bernama Tetrafluoroethylena (TFE). Ia menempatkan gas tersebut pada sebuah bejana untuk membantu melakukan percobaannya.
Suatu ketika, Plunkett dan asisten tekniknya-Jack Rebok-hendak mengalirkan gas ke dalam bejana lagi, namun gas tersebut tidak dapat mengalir. Kemudian Rebok mengangkat bejana tersebut. Saat diangkat, ia merasakan bejana itu lebih berat daripada saat dalam keadaan kosong. Hal tersebut membuat mereka bertanya-tanya.
Untuk menghilangkan rasa penasaran, mereka kemudian membuka bejana tersebut. Betapa terkejutnya Plunkett saat itu karena ia menemukan bubuk putih di dalam tabung tersebut. Ternyata TFE dalam tabung itu telah mengalami polimerisasi menjadi politetrafluoroetilena, yakni sebuah benda padat berlilin dan bersifat tahan gaya gesek dan panas.
Berkat penemuan tanpa sengaja ini, Plunkett kemudian mematenkannya pada tahun 1941 dengan memberi nama teflon. Bahan temuan Plunkett itu lantas digunakan pertama kali untuk bidang militer dan produksi material nuklir pada proyek Manhattan. Awal tahun 1960-an, barulah teflon dikembangkan menjadi peralatan memasak yang antigores dan antilengket, dan antipanas.
Kadang, penemuan yang luar biasa memang berasal dari ketidaksengajaan. Dengan penyikapan yang benar, sebuah penemuan akan memberi dampak kebaikan bagi banyak orang. Seperti teflon yang tadinya untuk peralatan militer, kini justru lebih dikenal sebagai peralatan memasak. Sebuah penemuan yang luar biasa.
Source: http://andriewongso.com
Plunkett merupakan seorang ahli kimia yang bekerja di laboratorium DuPont's Jackson, New Jersey. Kala itu, Plunkett diberi tugas untuk meningkatkan kemampuan gas pendingin agar lebih baik. Saat melakukan riset, ia menggunakan gas bernama Tetrafluoroethylena (TFE). Ia menempatkan gas tersebut pada sebuah bejana untuk membantu melakukan percobaannya.
Suatu ketika, Plunkett dan asisten tekniknya-Jack Rebok-hendak mengalirkan gas ke dalam bejana lagi, namun gas tersebut tidak dapat mengalir. Kemudian Rebok mengangkat bejana tersebut. Saat diangkat, ia merasakan bejana itu lebih berat daripada saat dalam keadaan kosong. Hal tersebut membuat mereka bertanya-tanya.
Untuk menghilangkan rasa penasaran, mereka kemudian membuka bejana tersebut. Betapa terkejutnya Plunkett saat itu karena ia menemukan bubuk putih di dalam tabung tersebut. Ternyata TFE dalam tabung itu telah mengalami polimerisasi menjadi politetrafluoroetilena, yakni sebuah benda padat berlilin dan bersifat tahan gaya gesek dan panas.
Berkat penemuan tanpa sengaja ini, Plunkett kemudian mematenkannya pada tahun 1941 dengan memberi nama teflon. Bahan temuan Plunkett itu lantas digunakan pertama kali untuk bidang militer dan produksi material nuklir pada proyek Manhattan. Awal tahun 1960-an, barulah teflon dikembangkan menjadi peralatan memasak yang antigores dan antilengket, dan antipanas.
Kadang, penemuan yang luar biasa memang berasal dari ketidaksengajaan. Dengan penyikapan yang benar, sebuah penemuan akan memberi dampak kebaikan bagi banyak orang. Seperti teflon yang tadinya untuk peralatan militer, kini justru lebih dikenal sebagai peralatan memasak. Sebuah penemuan yang luar biasa.
Source: http://andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar