Mesin yang bermanfaat bagi para ibu ini rupanya berawal dari hobi berpesta seorang perempuan kaya bernama Josephine Cochrane. Ia sangat gemar mengadakan pesta makan malam di rumahnya. Setelah pesta selesai, ia akan menyuruh para pelayannya untuk mencuci piring dan gelas yang sudah kotor.
Namun, melihat tumpukan cucian piring bekas pesta, membuat dirinya berpikir adakah alat praktis yang membuat mencuci jadi lebih cepat. Maka, ia pun bertekad, jika tak ada seorang pun yang bisa membuat alat itu, dirinyalah yang akan menciptakannya.
Berangkat dari tekad tersebut, Josephine mencoba membuktikan ucapannya. Ia kemudian membuat semacam kotak untuk menempatkan perangkat yang akan dicuci. Pertama, ia mengukur banyaknya perabotan yang akan dicuci. Kemudian ia membangun bagian-bagian ruangan dengan bahan kawat yang didisain untuk memuat piring, gelas, atau cawan. Bagian-bagian itu ditempatkan pada sebuah roda yang melintang pada ketel uap yang terbuat dari tembaga. Sebuah motor akan menggerakan roda ketika air sabun yang panas berada di dalamnya. Dengan mekanisme berputar, maka piring, gelas, atau cawan tersebut akan tercuci bersih.
Teman-teman Josephine Cochrane sangat kagum dengan mesin pencuci piring temuannya dan mereka pun menyebutnya dengan "Cochrane Diswasher". Karena teman-temannya sering memperbincangkan mesin temuan Cochrane, restoran-restoran dan hotel-hotel di Illinois memesan mesin tersebut padanya. Tidak lama kemudian, ia mematenkan dan memproduksi temuannya. Josephine menunjukkan penemuannya pada World's Columbian Exposition di Chicago dan mendapatkan penghargaan tertinggi.
Josephine berhasil menemukan mesin pencuci piring karena tekadnya untuk membuat alat pencuci piring yang lebih cepat dan lebih praktis. Terbukti, sebuah tekad yang bulat dapat menciptakan sebuah temuan baru yang bermanfaat bagi orang banyak.
Source: http://www.andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar